Kamis, 09 Juni 2016

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia



Posisi geografis serta wilayah laut yang luas sangat mendukung Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Diketahui bahwa dewasa ini pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur, negara - negara Asia sedang bangkit. Momentum ini menunjang cita - cita Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar sebagai poros maritim dunia.


Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antarpulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Pada salah satu artikel yang saya kutip dalam situs http://www.presidenri.go.id, menyebutkan bahwa dalam sambutannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia bertekad menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
 “Saya memilih forum ini untuk menyampaikan gagasan saya tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia, dan harapan saya tentang peran KTT Asia Timur kedepan” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di KTT Asia Timur, di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis (13/11/2015).  Para pemimpin bangsa Indonesia  telah memiliki pemahaman mendalam terhadap geo-politik.  Hal itu akan membawa kesadaran kepada bangsa dan rakyat  Indonesia bahwa masa depan dunia berada di kawasan Pasifik. Pimpinan bangsa ini telah mengeluarkan doktrin politik luar negerinya yakni menjadikan Indonesia  sebagai poros maritim dunia, terkandung tujuan  agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang  dihormati oleh bangsa -bangsa dunia. Jika mengingat kembali sejarah pada periode 1955 – 1960 pada saat Bapak Presiden Soekarno membawa doktrin kejayaan di laut sebagai doktrin yang akan membawa kejayaan bangsa Indonesia. Soekarno pernah mengatakan untuk menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera, kita harus menjadi bangsa bahari. Sudah saatnya kita mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera seperti perkataan Soekarno.
 Mimpi untuk mewujudkan potensi Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat dan sangat mungkin untuk diwujudkan dengan adanya tindakan sinergis antara pemerintah, masyarakat beserta lembaga ketahanan negara. Seperti yang dibeberkan oleh Presiden Jokowi di Pertemuan Puncak Asia Timur (EAS) di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 13 November 2014 lalu, bahwa terdapat lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia mewujudkan cita-citanya menjadi poros maritim dunia.
Pilar pertama yang menurut saya sangat perlu diperhatikan oleh seluruh rakyat Indonesia yaitu Pembangunan Kembali Budaya Maritim Indonesia. “Sebagai negara yang terdiri atas 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya, sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera,” kata Presiden Jokowi.
Pilar Kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.  Perlunya komitmen untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan serta pariwisata maritim menjadi tonggak pilar ketiga. 



Terciptanya hubungan kerja sama pada bidang kelautan dengan semua mitra Indonesia merupakan pilar keempat.
 Pilar terakhir adalah sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.



 Baca Artikel Lainnya :
 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar